15+ Film Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Terbaik

Film Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Terbaik berisikan cerita tentang tokoh-tokoh atau peristiwa penting sepanjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan, Indonesia memiliki banyak pejuang dan pahlawan bangsa.

Mereka ini adalah orang-orang yang senantiasa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Guna mengenang dan menghormati jasa para pahlawan bangsa ini, ada banyak film perjuangan yang dibuat.

Film perjuangan kemerdekaan menjadi salah satu sumber semangat untuk mencintai bangsa dan tanah air.

Berikut ini 15 film perjuangan kemerdekaan Indonesia terbaik sepanjang masa.

15+ Rekomendasi Film Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Terbaik

Jika sobat penasaran dengan Film Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Terbaik hingga saat ini, berikut tim Ponselsoak sudah merangkum dalam list dibawah ini.

1. Soerabaia 45 (1990)

soerabaia 45

Soerabaia 45 dibintangi oleh Nyoman Swadayani, Sasatyo Wilutomo, Leo Kristi, Juari Sanjaya, Usman Effendy, dan Tuty Kusnandar.

Film ini mengisahkan tentang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Soerabaia 45 menceritakan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam peristiwa 10 Nivermver tersebyt.

Ada Bung tomo yang mampu membakar semangat perjuangan pemuda Surabaya.

Ada juga kisah tentang perobekan bendera Belanda di salah satu hotel di Surabaya.

Selain itu, film ini juga menceritakan peristiwa tertembaknya salah satu jenderal Inggris.

Di film ini kamu bisa melhat ekspresi kemarahan warga Surabaya yang berjuang melawan sekutu yang ingin kembali menguasai Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia.

Perlawanan bersenjata pun dikeragkan hingga terbunuhnya salah satu pimpinan tentara Inggris. Ia adalah Brigadir Jenderal Mallaby.

2. Kemerdekaan Indonesia “Serangan Fajar (1981)

serangan fajar

Serangan Fajar merupakan salah satu film tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mendapatkan banyak penghargaan.

Salah satunya adalah Sutradara Terbaik pada Festival Film Indonesia 1982.

Film ini menceritakan tentang kisah-kisah revolusi di Yogyakarta pada rentang tahun 1945 hingga 1947.

Film ini mengisahkan tentang perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan Indonesia yang baru merdeka dari tangan sekutu yang ingin kembali menguasai Indonesia.

Fim ini mengisahkan tentang Temon yang tinggal bersama sang paman.

Masing-masing dari mereka memiliki impian dan tujuan hidup masing-masing. Impian sang paman adalah mendapatkan cinta gadis pujaannya.

Sedangkan sang keponakan, Temon dalam usaha menunggu sang ayah yang menjadi seorang tentara dari medan perang.

Film ini dibintangi oleh Amoroso Katamsi, Antonius Yacobus, Charlie Sahetappy, dan Rani Satiti.

Pada era presiden Soeharto, film ini menjadi salah satu tontonan wajib di TV nasional.

Hal ini karena film Serangan Fajar menceritakan Soeharto sebagai pahlawan revolusi.

Setelah jatuhnya Soeharto, Menteri Penerangan langsung menyatakan bahwa flm ini tidak lagi menjadi bahan tontonan wajib nasional.

Untuk kamu yang tertarik dengan film ini, kamu bisa mendapatkan DVD atau menonton di aplikasi streaming film.

3. Naga Bonar (1987)

naga bonar

Film ini merupakan salah satu film komedi situasi yang menggabarkan perjuangan rakyat Sumatera Utara yang melawan pasukan Belanda setelah kemerdekaan Indonesia.

Film ini awalnya dirilis tahun 1987. Kemudian, pada tahun 2008 film ini dirilis ulang dengan perekaman ulang suara tokoh-tokoh utamanya.

Naga Bonar (Deddy Mizwar) merupakan seorang pencopet yang tinggal di kota Medan.

Ia sudah keluar masuk penjara Jepang selama bertahun-tahun.

Di penjara, ia bersahabat dengan Bujang (Afrizal Anoda).

Suatu hari, ia dinyatakan benar-benar bebas dari penjara. Naga Bonar kemudian bertemu dengan Bang Pohan (Piet Pagau).

Bang Pohan menceritakan tentang kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta.

Namun, Medan masih harus bersiaga karena pasukan Belanda ingin kembali menguasai kota tersebut.

Hal ini membuat Naga Bonar menjadi tentara garis depan untuk membela kemerdekaan Indonesia.

Ia harus berjuang mengusir Belanda dari tanah Sumatera Utara.

4. Jenderal Soedirman (2015)

jenderal soedirman

Jenderal Soedirman merupakan jenderal TNI pertama dan termuda yang pernah dimiliki oleh Indonesia.

Film ini menceritakan kisah perjuangannya dalam memerdekakan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Perjanjian Renville merupakan gencatan senjata dari Agresi Militer Belanda I.

Namun, Belanda mengingkari perjanjian ini dan pada 19 Desember 1948, Panglima Tentara Belanda memimpin Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta.

Saat ini Yogyakarta adalah ibukota Republik Indonesia.

Agresi Militer Belanda II menyebabkan Soekarno (Baim Wong) dan Mohammad Hatta (Nugie) ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka.

Jenderal Soedirman (Adipati Dolken) yang saat itu sedang sakit keras berusaha untuk menyusun rencana perang melawan Belanda.

Ia memimpin perang selama tujuh bulan secara gerilya.

Belanda yang awalnya mengakui RI sudah tidak ada harus menerima gempuran dari Tentara Nasional yang dipimpin Jenderal Soedirman.

Seluruh Jawa menjadi wilayah perang gerilya Jenderal Soedirman dan pasukannya.

Perang berakhir karena Belanda mengaku kalah. Perjanjian Roem-Royen dilakukan sebagai bentuk awal pengakuan Belanda atas kemerdekaan Republik Indonesia.

5. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)

soekarno

Seperti judulnya, film ini menceritakan tentang perjuangan Soekarno dalam membawa Indonesia kepada proklamasi kemerdekaan.

Diceritakan Soekarno kecil bernama Koesno Sosrodihardjo (Aji Santosa).

Namun, karena sering sakit ayahnya, Soekemi Sosrodihardjo (Sujiwo Tejo) mengganti nama Kusno menjadi Soekarno.

Dengan nama ini, ayahnya berharap Soekarno bisa menjadi ksatria seperti namanya.

Impian ini terwujud ketika Soekarno berusia 24 tahun. Soekarno (Ario Bayu) naik ke mimbar dan berteriak bahwa Indonesia harus merdeka sekarang.

Hal ini membuat Soekarno harus diasingkan ke beberapa tempat, salah satunya Bengkulu.

Di Bengkulu, Soekarno bertemu dengan Fatmawati (Tika Bravani). Soekarno sangat menyukai Fatmawati.

Padahal, saat itu Soekarno masih memiliki istri, yaitu Inggit Garnasih (Maudy Koesnaedi).

Di tengah permasalahan rumah tangganya, Soekarno juga tetap harus berjuang melawan penjajahan Jepang yang datang ke Indonesia setelah berhasil mengalahkan Belanda dan sekutunya.

Soekarno berjuang bersama dengan Mohammad Hatta (Lukman Sardi) dan Sutan Sjahrir (Tanta Ginting).

Mohammad Hatta sangat yakin dengan pilihan rencana Soekarno. Namun, Sutan Sjahrir meragukan beberapa rencana Soekarno untuk memerdekakan Indonesia.

6. Darah Garuda (2010)

darah garuda

Darah Garuda merupakan film kedua dari Trilogi Merdeka.

Film ini menceritakan tentang perjuangan pahlawan Indonesia pada Agresi Militer Belanda I yang terjadi pada tahun 1947.

Darah Garuda menceritakah beberapa tokoh fiktif yang berperang sebagai gerilya di Agresi Militer Belanda I.

Mereka ini merupakan empat orang kadet yang selamat dari pembantaian tentara Belanda.

Keempat orang kadet ini adalah Amir (Lukman Sardi), Marius (Darius Dinathrya), Tomas (Donny Alamsyah), dan Dayan (Teuku Rifnu Wikana).

Ketika menjalani gerilya dalam membela kemerdekaan Indonesia, persahabatan pada kadet ini mengalami banyak permasalahan.

Mereka dihadapakan pada perbedaan status sosial, etnis, budaya, agama, hingga sifat pribadi.

Namun, pada akhirnya mereka harus tetap bersatu dan saling percaya ketika terkepung oleh musuh baik dari dalam maupun dari luar.

Perjuangan mereka harus dilanjutkan untuk mengejar satu tujuan, yaitu kemerdekaan Republik Indonesia.

7. Sang Pencerah (2010)

sang pencerah

Sang Pencerah mengisahkan perjalanan hidup Ahmad Dahlan dalam membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia, penyebaran agama Islam, dan pendirian organisasi Muhammadiyah.

Film ini mengambil kisah ketika Ahmad Dahlan baru berusia 21 tahun dan baru pulang dari menimba ilmu di kota Mekkah.

Pulang ke kampung halamannya di Kauman, Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) melihat ada banyak kekeliruan dalam pelaksaan ibadah umat Islam.

Salah satunya, adalah arah kiblat Masjid Besar Kuaman yang salah. Masjid ini bukannya menghadap ke Kabbah di Mekkah, namun menghadap ke arah Afrika.

Upaya Ahmad Dahlan untuk meluruskan hal ini mendapat tentangan dari Kyai Cholil Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) yang merupakan penghulu Masjid Agung Kauman.

Ahmad Dahlan juga mendapatkan serangkaian masalah dalam membenarkan akidah penduduk Kauman.

Langgar yang digunakan Ahmad Dahlan untuk mengajarkan agama dirusak oleh massa karena sistem belajarnya yang dianggap sama dengan sekolah Belanda.

Ahmad Dahlan yang mengajar agama Islam di Kweekschool milik Belanda juga dipermasalahkan.

Namun, Ahmad Dahlan tidak pernah menyerah. Sang Istri, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca) selalu setia menemani dan memberikan semangat kepada Ahmad Dahlan.

Ia juga ditemani kelima muridnya, yaitu Sudja (Giring Ganesha), Fahrudin (Mario Irwinsyah), Sangidu (Ricky Perdana), Dirjo (Abdurrahman Arif), dan Hisyam (Dennis Adhiswara).

8. Sang Kiai (2013)

sang kiai

Sang Kiai menceritakan tentang perjuangan tokoh-tokoh Islam dalam membantu kemerdekaan Indonesia.

Film ini mengisahkan tentang KH Hasyim Asyari (Ikranagara) yang menolak melakukan Sekerei (menghormati matahari) yang diperintahkan oleh Jepang.

KH Hasyim Asyari merasa Sekerei merupakan tindakan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Penolakan ini membuat KH Hasyim Asyari ditangkap oleh Jepang.

KH Wahid Hasyim (Agus Kuncoro), salah satu putra KH Hasyim Asyari mencari jalan melakukan diplomasi dengan pihak Jepang untuk membebaskan sang ayah.

Namun, salah satu murid KH Hasyim Asyari, yaitu Harun (Adipati Dolken) berpendapat bahwa Jepang harus dilawan dengan kekerasan.

Harun mengajak beberapa santri untuk menyerang Jepang. Namun, hal ini ternyata hanya menambah korban dari pihak Indonesia.

KH Wahid Hasyim akhirnya berhasil membebaskan KH Hasyim Asyari dengan jalan diplomasi. Akan tetapi, perjuangan mereka belumlah berakhir.

Mereka harus melawan Jepang yang memaksa menyerahkan hasil bumi rakyat kepada pihak Jepang.

Setelah Indonesia merdeka pun, Indonesia masih harus menghadapi Belanda.

KH Hasyim Asyari mendapat pesan dari presiden Soekarno untuk mengirimkan santri-santrinya berjuang melawan Belanda.

9. Hati Merdeka (2011)

hati merdeka

Film Hati Merdeka merupakan film terakhir dari Trilogi Merdeka yang dirilis sejak 2009.

Di film Hati Merdeka keempat kadet yang sebelumnya berjuang bersama harus menghadapi kenyataan mundurnya pimpinan mereka, yaitu Amir (Lukman Sardi).

Teman-temannya merasa sangat sedih dan kehilangan dengan keputusan yang diambil Amir ini.

Marius (Darius Sinathrya), Tomas (Donny Alamsyah), dan Dayan (T. Rifnu Wikana) akhirnya memutuskan untuk pergi ke Bali, kampung halaman Dayan.

Mereka ingin membalas dendam kepada Kolonel Raymer (Michael Bell) yang telah membunuh keluarga Tomas.

Jika kamu menonton film pertama dari trilogi ini, kamu akan menemukan Kolonel Raymer yang membunuh keluarga Tomas.

Tomas pun dipilih sebagai pimpinan baru dalam melaksanakan misi ini. Mereka harus berjuang menghadapi kapal Belanda yang memiliki peralatan super canggih.

Disisi lain, Marius yang playboy dan peminum harus belajar untuk mengatasi rasa takutnya.

Ia harus bersaing dengan Tomas untuk mendapatkan Senja (Rahayu Saraswati), seorang gadis cantik berdarah biru.

10. Soegija (2012)

soegija

Mosinyur Albertus Soegijapranata SJ merupakan salah satu pahlawan nasional yang diberikan penghargaan oleh Presiden Soekarno.

Sosok yang lebih diki menceritakan kisah dari tahun 1940 hingga 1949.

Sepanjang masa-masa tersebut, Soegija menuliskan semua kisah yang terjadi di Indonesia.

Mulai dari masuknya Jepang ke Indonesia, proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh pejuang kemerdekaan, kembalinya Belanda ke tanah air, hingga pengakuan kemerdekaan Inodnesia oleh Belanda.

Selain rajin menulis di catatan hariannya, Soegija juga membantu meringankan penderitaan rakyat korban perang.

Dia mencoba mengambil peran di politik lokal, nasional, dan inenal dengan nama Sogija ini merupakan uskup pribumi pertama dari Indonesia.

Film ini menceritakan tentang perjalanan hidup Soegija (Nirwan Dewanto) sejak ditahbiskan hingga perang kemerdekaan Indonesia berakhir.

Jadi, bisa diperkirakan bahwa film internasional untuk memerdekakan Indonesia.

Meskipun Soegija merupakan seorang uskup agung, namun film ini lebih banyak menyambil cerita tentang kemanusiaan secara universal.

11. Merah Putih (2009)

merah putih

Film ini adalah film pertama dari Trilogi Merdeka yang diproduksi oleh Media Desa Indonesia dan Margate House.

Merah Putih berkisah tentang perjuangan pejuang Indonesia melawan tentara Belanda di tahun 1947.

Para pejuang ini terdiri dari Amir (Lukman Sardi), Dayan (Teuku rifnu Wikana), Marius (Darius Sinathrya), Soerono (Zumi Zola), dan Tomas (Donny Alamsyah).

Mereka mengikuti pelatihan di Barak Bantir yang berada di Semarang, Jawa Tengah.

Mereka berlima ini memiliki latar belakang suku, adat, agama, dan status sosial yang berbeda.

Suatu hari, kamp mereka diserang oleh Belanda. Amir, Tomas, Dayan, dan Marius berhasil menyelamatkan diri.

Sedangkan kadet yang lainnya terbunuh di dalam peristiwa penyerangan tersebut.

Keempat kadet yang berhasil selamat bergabung dengan pasukan gerilyawan di pedalaman Jawa.

Berdasarkan ilmu yang sudah dipelajari, mereka menyusun strategi untuk mengalahkan Belanda.

12. Kereta Api Terakhir (1981)

kereta api terakhir

Kereta Api Terakhir menceritakan tentang gagalnya Perjanjian Linggarjati yang ditambah dengan kisah romantik dan kepahlawanan.

Gagalnya Perjanjian Linggarjati membuat pemerintah menarik semua kereta api yang ada di Yogyakarta.

Kereta api menjadi salah satu alat transportasi yang penting di awal kemerdekaan Indonesia.

Proses penarikan kereta api dilakukan oleh beberapa tentara yang ditugaskan oleh Markas Besar Tentara.

Mereka yang ditugaskan ini adalah Letnan Sudadi (Rizawan Gayo), Sersan Tobing (Gito Rollies), dan Letnan Firman (Pupung Harris).

Mereka harus mengawal kereta api yang akan diberangkatkan dari Purwokerto dengan kerjasama bersama Kolonel Gatot Subroto (Sundjoto Adibroto).

Letnan Sudadi ditugaskan untuk mengawal kereta pertama. Letnan Firman dan Sersan Tobing ditugaskan untuk mengawal kereta terakhir.

Perjalanan kereta ini mengalami banyak rintangan dan masalah.

Kereta dipenuhi oleh para pengungsi dan Belanda yang menyerang kereta-kereta ini.

Selain itu, diceritakan kepahlawanan kondektur Bronto yang berusaha melindungi kereta dan masyarakat Indonesia di dalam kereta.

Menariknya, sepanjang perjalanan juga dikisahkan cerita cinta antara Letnan Firman dengan dua Retno yang ternyata adalah gadis kembar.

13. Pasukan Berani Mati (1982)

pasukan berani mati

Sesuai dengan judulnya, film ini mengisahkan orang-orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk melawan penjajah.

Selain itu, juga ada penduduk yang menjadi penghianat dengan membocorkan strategi perang Indonesia.

Karakter di film ini terdiri dari penduduk yang gagah berani, dan maling yang selalu melakukan hal-hal yang nekat.

Lalu ada juga penduduk yang menjadi penghianat, tentara yang penakut namun juga bisa tiba-tiba menjadi pemberani, pedagang yang selalu mementingkan dirinya sendiri, dan penduduk yang selalu menyimpan dendam.

Kisah dimulai ketika Kapten Bondan (Dicky Zulkarnaen) yang memimpin batalion meninggal ketika melawan Belanda.

Pasukannya hanya tersisa enam orang setelah penyerangan yang dilakukan oleh Belanda.

Enam orang pasukan batalion ini bersama dengan seorang penduduk akhirnya membentuk pasukan berani mati.

Mereka mulai menyusun strategi untuk menyerbu markas Belanda.

14. Nyai Ahmad Dahlan (2017)

nyai ahmad dahlan

Ahmad Dahlan merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Ia mendirikan Muhammadiyah yang menjadi salah satu organisasi pemersatu umat Islam dari seluruh penjuru nusantara.

Di balik perjuangan yang dilakukan Ahmad Dahlan, ada sosok penting, yaitu Siti Walidah atau yang lebih dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan.

Ia adalah tokoh emansipasi perempuan dan istri dari Ahmad Dahlan.

Di film ini akan dikisahkan cerita hidup Nyai Ahmad Dahlan dari ia kecil hingga mendapat gelar pahlawan nasional.

Sejak kecil, Siti Walidah sudah sangat peduli dengan pendidikannya. Ia semangat menempuh pendidikan hingga dewasa.

Ketika dewasa, ia menikah dengan KH Ahmad Dahlan. Ia menjadi salah satu sosok perempuan yang menolak kawin paksa.

Ia juga mendirikan organisasi perempuan yang sekarang masih ada, yaitu Aisyiyah.

Di film ini, Nyai Ahmad Dahlan diperankan oleh Tika Bravani dan KH Ahmad Dahlan diperankan oleh David Chalik.

15. Laskar Pemimpi (2010)

laskar pemimpi

Bagi kamu yang menyukai film perjuangan, namun juga ingin mendapatkan nuansa komedi, film ini cocok untuk kamu tonton.

Laskar pemimpi menceritakan tentang Sri Mulyani (Tika Project Pop) yang terbuang dari kampung halamannya saat terjadi Agresi Militer Belanda II.

Ia mengembara hingga pertemu dengan pasukan gerilya di bawah pimpinan Kapten Hadi Sugito (Gading Marten).

Ternyata, selain Sri hari itu ada juga beberapa orang yang mendaftar sebagai pasukan gerilya.

Mereka adalah Udjo (Udjo Project Pop) yang mendaftar karena diperdaya Wiwid (Shanty).

Lalu, ada pemuda dari desa sekitar bernama Ahok (Odie Project Pop) dan Tumino (Gugum Project Pop).

Di kamp pasukan gerilya mereka bertemu dengan orang-orang yang sudah lebih dulu menjadi gerilya, seperti Toar (Yosi Mokalu), Kopral Jono (Dwi Sasono), dan Letnan Bowo (Teuku Rifnu Wikana).

Suatu hari, pasukan Belanda menyerang kamp mereka dan menculik Wiwid dan Yayuk (Masayu Anastasia).

Hal ini membuat Kopral Jono marah. Ia mengajak pasukan gerilya yang belum banyak berlatih untuk menyerang pasukan Belanda.

Namun, minimnya ilmu membuat mereka juga ikut ditahan. Untungnya mereka berhasil diselamatkan oleh Letnan Bowo.

Tingkah Kopral Jono dan pasukannya ini tentu membuat Kapten Hadi marah.

Mereka dipecat dari pasukan secara tidak terhormat.

Namun, Kopral Jono dan pasukan lainnya tetap membantu perjuangan gerilya Indonesia meskipun sudah tidak lagi menjadi anggota pasukan gerilya.

Itulah Film Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Terbaikyang kami rangkum dari tahun 2000 an, hingga 2018, 2019 namun belum kami update untuk tahun 2020.

Silahkan kamu dapat memilih salah satu judul film untuk membangkitkan semangat juangmu.

Film-film ini dijamin bisa membuat kamu makin cinta Indonesia dan makin menghargai perjuangan pahlawan di Indonesia.

Film tentang perjuangan kemerdekaan ini juga dapat menjadi cara yang seru untuk mempelajari sejarah Indonesi di masa lalu.

Jadi, dengan menonton film perjuangan kemerdekaan Indonesia kamu bisa menonton sambil belajar.

Klik 2x Selengkapnya

Related Articles

Back to top button