20+ Rekomendasi Film Samurai Jepang Terbaik
Sobat penyuka Film Samurai Jepang? Jika iya pasti sangat familiar dengan Samurai, Ninja serta Geisha. Nah disini kami akan memberi rekomendasikan Film Samurai Jepang terbaik.
Samurai sangat diidentikan dengan pendekar pedang, mereka menggunakan katana yang ditempa dengan sangat baik dengan bahan terbaik, dengan keahlian teknik pedang yang ulung, tidak heran samurai cukup ditakuti.
Samurai adalah perwira militer kelas elit pada masa praindustri di Jepang. Kehidupan mereka diatur dalam aturan dan kode etik yang disebut bushido.
Samurai biasanya bekerja untuk tuan tanah yang disebut daimyo. Sementara samurai yang tidak memiliki majikan disebut Ronin.
Berikut ini Rekomendasi Film Samurai Jepang Terbaik versi ponselsoak.
20+ Rekomendasi Film Samurai Jepang Terbaik
Jika sobat penasaran dengan Rekomendasi Film Samurai Jepang Terbaik hingga saat ini, berikut tim Ponselsoak sudah merangkum dalam list dibawah ini.
1. Seven Samurai (1954)
Pada abad ke-16, sebuah desa miskin di Jepang seringkali dijarah oleh bandit-bandit bersenjata yang merampas beras panenan mereka.
Tetua mereka menyarankan agar para penduduk desa menyewa Ronin untuk mempertahankan desa mereka.
Empat petani dikirim ke kota untuk mencari pelindung yang mereka butuhkan, namun mereka hanya mampu membayar dengan memberikan penginapan dan tiga kali makan per hari untuk para samurai.
Beruntung mereka bertemu dengan mantan samurai Kambei Shimada (Takashi Shimura) yang sangat baik.
Kambei menyatakan bahwa butuh setidaknya enam samurai lain untuk melindungi tanah mereka.
Kambei lalu merekrut lima orang samurai, dan pelawak pemberani, Kikuchiyo (Toshirô Mifune), untuk melengkapi kekuatan.
Awards : Jussi Awards (Best Foreign Actor, Best Foreign Director), Mainichi Film Concours (Best Supporting Actor), serta 22 penghargaan dan 8 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Akira Kurosawa
2. Ran (1985)
Hidetora Ichimonji (Tatsuya Nakadai) memutuskan untuk pensiun dan membagi wilayah kekuasaannya kepada ketiga anaknya : Taro (Akira Terao), Jiro (Jinpachi Nezu), dan Saburo (Daisuke Ryu).
Taro dan Jiro menyetujui, namun Saburo menolak karena ia merasa akan lebih baik apabila kesatuan tetap dipertahankan.
Merasa tidak dihargai, ditambah dengan hasutan kedua anaknya, Hidetora pun memilih untuk mengusir Saburo.
Ia mengabaikan semua peringatan Saburo. Peringatan Saburo ternyata benar. Taro dan Jiro kemudian bersekongkol untuk merebut segalanya dari ayahnya.
Ketika perang terjadi, hanya Saburo yang terbuang yang bisa menolongnya.
Awards : Academy Awards (Best Costume Design), BAFTA Awards (Best Foreign Language Film, Best Make Up Artist), serta 27 penghargaan dan 21 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Akira Kurosawa
3. Zatoichi (2003)
Zatoichi (Takeshi Kitano) adalah pengembara buta yang mencari nafkah sebagai penjudi dan tukang pijat. Di balik semua itu, ia adalah mantan samurai dengan ilmu yang luar biasa.
Dalam pengembaraannya, Zatoichi singgah di sebuah desa kecil yang dikuasai oleh Inosuke Ginzo (Ittoku KIshibe) yang kejam.
Saat bermain judi, Zatoichi bertemu dengan sepasang geisha, Seitaro ‘Osei’ Naruto (Daigorô Tachibana) dan Naruto Okinu (Yuko Daike), kakak beradik yang berniat membalas dendam atas kematian orang tua mereka.
Zatoichi memutuskan untuk membantu kakak beradik ini, sekaligus melindung warga dari kejahatan Ginzo yang dilindungi oleh ronin Hattori Genosuke (Tadanobu Asano)
Awards : Awards of the Japanese Academy (Best Cinematography/ Lighting/ Editing/ Music Score/ Sound), Blue Ribbon Awards (Best Supporting Actress), serta 15 penghargaan dan 10 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Takeshi Kitano
4. The Last Samurai (2003)
Pada tahun 1870-an, Nathan Algren (Tom Cruise) disewa untuk melatih pasukan kekaisaran Jepang.
Prioritas kekaisaran Omura (Masato Harada) adalah menindas pemberontakan para Samurai yang setia pada dinasti suci.
Dalam suatu pertarungan, Algren terluka parah. Pimpinan para samurai, Katsumoto (Ken Watanabe), menyelamatkan hidupnya.
Setelah dirawat dengan baik, Algren mulai belajar untuk mengetahui dan menghormati tradisi Jepang kuno.
Ia bahkan memberikan beberapa masukan kepada Katsumoto untuk menyelamatkan tradisi Bushido.
Namun bagaimanapun, ia harus memilih di sisi mana ia akan berdiri..
Awards : AFI Awards – USA (Movie of the Year), Awards of the Japanese Academy (Best Foreign Film), serta 19 penghargaan dan 66 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Edward Zwick
5. Harakiri (1962)
Perdamaian Jepang pada tahun 1630-an mengakibatkan ribuan samurai tidak lagi memiliki tuan dan hidup dalam kemiskinan.
Banyak di antara mereka yang kemudian memutuskan untuk melakukan hara-kiri, bunuh diri untuk mati secara terhormat.
Ronin Hanshiro Tsugumo (Tatsuya Nakadai) dan mantan samurai Lord of Geishu mendatangi rumah Lord Lyi, meminta tempat untuk melakukan hara-kiri.
Tsugumo lalu mendengar kisah Umenosuke Kawabe (Yoshirô Aoki) tentang samurai muda Motome Chijiiwa (Akira Ishihama) yang datang mencari pekerjaan, namun justru dipaksa oleh Prajurit Hikokuro Omodaka (Tetsurô Tanba) untuk melakukan hara-kiri.
Tsugumo pun mengubah pikirannya. Ia tidak lagi berniat melakukan bunuh diri.
Ia ingin mati secara terhormat untuk membalaskan dendam Chijiiwa, menantunya yang berjuang untuk bisa merawat istri dan anaknya yang sakit.
Awards : Blue Ribbon Awards (Best Actor, Best Screenplay), Cannes Film Festival (Jury Special Prize), serta 5 penghargaan dan 2 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Masaki Kobayashi
6. Kagemusha (1980)
Pada periode Sengoku, daimyo klan Takeda, Shingen Takeda (Tatsuya Nakadai), dan saudaranya, Nobukado (Tsutomu Yamazaki), secara kebetulan bertemu dengan seorang pencuri yang sangat mirip dengannya.
Klan Takeda sepakat bahwa pencuri ini nantinya akan berguna sebagai Kagemusha (The Shadow Warrior), sebuah umpan politik.
Suatu malam ketika Shingen mengunjungi medan perang, ia ditembak oleh penembak jitu yang telah mengintainya dari awal.
Dengan hanya diketahui oleh beberapa orang, diambillah keputusan untuk mulai memunculkan Kagemusha sebagai Shingen.
Perjuangan sang Kagemusha dalam meyakinkan klan maupun musuh, juga bagaimana kemudian ia bertanggungjawab untuk melanjutkan perjuangan Shingen, menjadi kisah yang sangat menarik untuk dinikmati.
Awards : BAFTA Awards (Best Costume Design, Best Direction), Blue Ribbon Awards (Best Film/ Actor/ New Actor), serta 15 penghargaan dan 5 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Akira Kurosawa
7. After The Rain (1999)
Ronin Ihei Misawa (Akira Terao)dan istrinya, Tayo (Yoshiko Miyazaki), terjebak di sebuah penginapan sederhana bersama beberarapa penghuni lain yang sangat miskin.
Perjalanan mereka terhambat hujan lebat dan banjir.
Tanpa sepengetahuan Tayo, Ihei pergi ke dojo terdekat dan mengadakan taruhan pertarungan.
Uang kemenangan yang ia peroleh digunakan untuk membeli makanan dan minuman untuk semua orang di penginapan.
Pertarungan tersebut ternyata menarik perhatian Lord Shigeaki (Shirô Mifune) yang kemudian mempekerjakannya.
Namun kemampuan Ihei justru memicu gesekan dan kecemburuan di kastil Shigeaki.
Awards : Awards of the Japanese Academy (Best Film/ Actor/ Screenplay/ Cinematography/ Lighting/ Music Score/ Art Direction/ Supporting Actress), Blue Ribbon Awards (Best Supporting Actress), serta 5 penghargaan dan 6 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Takashi Koizumi
8. Rashomon (1950)
Seorang penebang kayu (Takashi Shimura) bercerita kepada pendeta Tabi Hoshi (Minoru Chiaki) dan seorang warga (Kichijiro Ueda) bahwa ia telah menemukan mayat seorang samurai yang terbunuh tiga hari sebelumnya.
Ia kemudian melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang, dan penyelidikan dimulai, Tajōmaru (Toshiro Mifune) menyatakan bahwa ia memenangkan pertarungan dengan sang samurai dan meninggalkannya dalam kondisi masih hidup.
Pertarungan ini dilakukan atas permintaan istri sang samurai yang juga tertarik kepada Tajomaru.
Istri samurai, Masako Kanazawa (Machiko Kyō) mengatakan bahwa Tajōmaru pergi setelah memperkosanya.
Ia pun pingsan, dan ketika terbangun menemukan bahwa suaminya tewas dengan belati di dadanya.
Bukti mayat Takehiro Kanazawa (Masayuki Mori) menunjukkan bahwa kematiannya kemungkinan besar disebabkan karena bunuh diri.
Namun belakangan ada yang mengubah posisi belati.
Awards : Academy Awards – USA (Honorary Award), Blue Ribbon Awards (Best Screenplay), serta 7 penghargaan dan 5 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Akira Kurosawa
9. 13 Assassins (2011)
Pada tahun 1844, kedamaian Jepang terancam oleh kekejaman Lord Naritsugu Matsudaira (Gorô Inagaki ) yang memiliki kedekatan dengan saudara tirinya, sang shogun.
Samurai Shinzaemon Shimada (Kôji Yakusho) dipanggil oleh penasihat Sir Doi (Mikijiro Hira) yang kemudian membuka kejahatan Naritsugu: putra dan menantu Uneme Makino (Takumi Saitoh) dibunuh secara keji; seorang wanita dipotong tangan, kaki, dan lidahnya.
Shinza pun berjanji untuk membunuh Naritsugu. Ia mengumpulkan sebelas samurai lain dan merencanakan rencana untuk menyerang Naritsugu. Sampai samurai ke-13 bergabung…
Awards : Asian Film Awards (Best Production Designer), Awards of the Japanese Academy (Best Cinematography/ Lighting/ Art Direction/ Sound), serta 9 penghargaan dan 27 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Takashi Miike
10. The Twillight Samurai (2002)
Pada Abad 19 di Unasaka – Yamagata, samurai Seibei Iguchi (Hiroyuki Sanada) hidup bersama 2 orang putrinya, Ito (Erina Hashiguchi) dan Kayano (Miki Itô), serta ibunya yang pikun.
Siang hari ia bekerja di gudang milik komisaris setempat, dan malam hari ia bekerja sebagai pengrajin.
Tempat tinggalnya sangat sederhana, dan ia terjerat hutang pemakaman istrinya yang meninggal karena TBC.
Teman-temannya menjulukinya ‘The Twillight Samurai’ karena hidupnya yang menyedihkan tersebut. Seibei kemudian bertemu Michinojo Iinuma (Mitsuru Fukikoshi), teman masa kecilnya.
Ia kemudian mengetahui bahwa cinta pertamanya yang juga saudara Michinojo, Tomoe (Rie Miyazawa), telah bercerai karena perlakuan kasar suaminya, Toyotaro Kouda (Ren Osugi).
Di antara kesadaran akan perbedaan status sosial mereka, dan tantangan Kouda pada Iinuma, akankah Seibei memperjuangkan cintanya?
Awards : Awards of the Japanese Academy (Best Film/ Actor/ Actress/ Supporting Actor/ Director/ Screenplay/ Cinematography/ Lighting/ Editing/ Art Director/ Music Score/ Sound) serta 25 penghargaan dan 8 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Yôji Yamada
11. The Hidden Blade (2004)
Awal abad ke-19, Yaichiro Hazama (Yukiyoshi Ozawa ) yang mendapatkan posisi penting di shogun Edo berpamitan dengan teman-teman samurainya, Munezo Katagiri (Masatoshi Nagase) dan Samon Shimada (Hidetaka Yoshioka).
Munezo hidup sederhana bersama dengan ibu dan saudara perempuannya, Shino (Tomoko Tabata).
Mereka memiliki pelayan bernama Kie (Takako Matsu). Shino kemudian menikah dengan Samon, dan Kie menikah dengan pedagang.
Munezo melanjutkan pendidikannya sebagai sarjana, juga mempelajari penggunaan artileri dan senjata api.
Ketika mendengar bahwa Kie diperlakukan dengan kasar oleh suaminya, ia pun menyelamatkannya.
Meskipun perasaan mereka semakin kuat, pernikahan antara Munezo dan Kie tidak mungkin dilakukan karena perbedaan status sosial mereka.
Karena banyaknya kritikan, Muzeno terpaksa mengembalikan Kie ke rumah orang tuanya.
Untuk memperbaiki namanya, Munezo ditugaskan membunuh Yaichiro yang kini menjadi pelarian karena intrik politik.
Ia pun berguru pada ahli pedang Kansai Toda (Min Tanaka), mempelajari rahasia ‘The Hidden Blade’ agar dapat menimbangi Yaichiro yang lebih mahir.
Awards : Awards of the Japanese Academy (Best Art Direction)m Hochi Film Awards (Best Actress), serta 1 penghargaan dan 13 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Yôji Yamada
12. When The Last Sword is Drawn (2002)
Kanichiro Yoshimura (Kiichi Nakai) adalah samurai yang sangat mencintai keluarganya.
Namun upahnya yang rendah membuatnya tidak lagi dapat menghidupi istri dan anak-anaknya.
Ia terpaksa pergi ke kota dan bergabung dengan klan Shinsengumi.
Meski ia bersedia melakukan apapun untuk mendapatkan uang, ia tetap berusaha untuk menjaga kehormatannya sebagai seorang samurai.
Awards : Awards of the Japanese Academy (Best Film/ Actor/ Supporting Actor), serta 1 penghargaan dan 8 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Yôjirô Takita
13. Samurai Fiction (1998)
1696, pedang berharga milik samurai Shogun dicuri oleh musuh bebuyutan mereka, Rannosuke Kazamatsuri (Tomoyasu Hotei).
Inukai (Mitsuru Fukikoshi) dan dua samurai, Tadasuke Kurosawa (Ken Ohsawa)dan Shintaro Suzuki (Naoyuki Fujii) dikirim untuk merebut kembali pedang tersebut.
Pertarungan terjadi, dan Kazamatsuri berhasil mengalahkan mereka.
Inukai yang terluka melarikan diri, bersembunyi dan memulihkan kondisinya di rumah samurai tua Hanbei Mizoguchi (Morio Kazama) beserta putrinya yang cantik, Koharu (Tamaki Ogawa).
Meski Mizoguchi berulang kali menghalanginya, Inukai tetap pada pendiriannya untuk melakukan pertarungan terakhirnya dengan Kazamatsuri.
Awards : Mainichi Film Concours (New Talent ), Puchon International Fantastic Film Festival (Best of Puchon), serta 2 penghargaan dan 2 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Hiroyuki Nakano
14. Yojimbo (1961)
Sanjuro Kuwabatake (Toshirô Mifune) adalah seorang samurai tanpa master.
Ia mengembara sampai ke sebuah desa kecil yang dikuasai dua penguasa: Seibei (Seizaburô Kawazu) sang saudagar sutra, dan Ushitora (Kyû Sazanka ) sang saudagar sake.
Kedua penguasa ini mempekerjakan para buron untuk melindungi bisnis mereka. Kehadiran Unosuke (Tatsuya Nakadai) makin memperkeruh keadaan dengan revolver yang ia miliki.
Sanjuro melihat peluang yang ada. Ia menawarkan jasanya kepada kedua belah pihak, menunggu penawaran terbaik. Namun di belakang semua itu, Sanjuro memiliki misinya sendiri.
Awards : Blue Ribbon Awards (Best Actor), Kinema Junpo Awards (Best Actor), serta 2 penghargaan dan 2 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Akira Kurosawa
15. Unforgiven (2013)
Di awal periode Meiji, seorang mantan samurai di bawah Keshogunan Edo, Jubee Kamata (Ken Watanabe), melarikan diri dari pasukan pemerintah Hokkaido.
Ia membunuh para pengejarnya dan menghilang. Ia kemudian dijuluki sebagai ‘Jubee the Killer’.
Bertahun-tahun kemudian di kota perbatasan, sekumpulan wanita penghibur mengumpulkan dana dan mengundang para pemburu hadiah untuk menemukan Sanosuke (Yukiyoshi Ozawa ) dan Unosuke Hotta (Takahiro Miura).
Dua bersaudara ini telah melecehkan salah satu dari mereka dan dibebaskan begitu saja dari hukuman oleh pengacara Ichiro Oishi (Kôichi Satô).
Teman lama Jubei, Kingo Baba (Akira Emoto), tertarik dan mengajak Jubei dan Goro Sawada (Yûya Yagira) untuk bergabung dalam perburuan tersebut.
Oishi tidak tinggal diam. Ia mengirimkan orang-orangnya untuk mengacaukan rencana.
Trio Jubei-Kingo-Goro terpisah, dan Kingo terbunuh. Ketika Jubei mengetahui kematian Kingo, ia kembali ke kota dan bermaksud membalas dendam.
Awards : 2 penghargaan di Awards of the Japanese Academy (Best Cinematography, Best Art Direction) serta 6 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Sang-il Lee
16. The Hidden Fortress (1958)
Film ini berkisah tentang dua petani serakah di Jepang, Tahei (Minoru Chiaki) dan Matashichi (Kamatari Fujiwara), yang kembali ke rumah setelah gagal mendapatkan keuntungan dari perang antar klan.
Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Jenderal Rokurota Makabe (Toshirô Mifune) dan Putri Yuki (Misa Uehara) yang bersembunyi di benteng-benteng pegunungan.
Kedua petani ini kemudian setuju untuk membantu Jenderal dan Putri menuju wilayah sekutu, dengan janji bahwa masing-masing dari mereka akan menerima emas sebagai bayaran.
Sepanjang perjalanan, kehebatan sang Jenderal diuji ketika ia harus melindungi 4 orang (ditambah 1 budak yang baru bergabung) agar bisa mencapai tujuannya dengan selamat.
Awards : Berlin International Film Festival (FIPRESCI Prize, Best Director), Blue Ribbon Awards (Best Film), serta 1 penghargaan dan 1 nominasi di berbagai ajang
Sutradara : Akira Kurosawa
17. Throne of Blood (1957)
Setelah meraih kemenangan dalam perang, Jenderal Taketoti Washizu (Toshirô Mifune) dan Yoshiteru Miki (Akira Kubo) tersesat dalam sebuah hutan yang menyerupai labirin.
Mereka bertemu dengan roh gelap yang meramalkan bahwa keduanya akan dipromosikan karena kemenangan mereka tersebut.
Lebih lanjut ia juga meramalkan bahwa Washizu dan putra Miki kelak akan menjadi Great Lord.
Ketika mereka tiba di kastil, mereka mengetahui bahwa bagian pertama dari ramalan itu benar.
Washizu sesungguhnya tidak memiliki keinginan untuk menjadi Great Lord, namun istrinya yang ambisius dan keji, Lady Asaji (Isuzu Yamada), terus mendesaknya.
Ia memaksa Mashizu melakukan apapun untuk mewujudkan ramalan itu, meski harus dengan membunuh Kaisar.
Awards : Kinema Junpo Awards (Best Actress), Mainichi Film Concours (Best Actor, Best Art Direction), serta 1 nominasi di Venice Film Festival
Sutradara : Akira Kurosawa
18. Dora-heita (2000)
Film ini berkisah tentang Koheita Mochizuki (Kôji Yakusho), seorang samurai yang ditunjuk untuk menjadi hakim di distrik Horisoto, tempat dimana hukum telah dianggap mati.
Penunjukan ini membangkitkan rasa ingin tahu penduduk setempat, karena reputasi Mochizuki dianggap kurang baik.: kecanduan keras, hingga dijuluki sebagai playboy.
Tanpa sengetahuan mereka, kepribadian Mochizuki sebenarnya telah berubah menjadi lebih baik.
Namun ia sengaja menyebar rumor tentang keburukannya, dibantu oleh temannya yang juga merupakan petugas administrasi distrik, Giyoro Senba (Ryudo Uzaki)
Tugas pertamanya adalah membersihkan tiga geng kuat yang mengendalikan Horisoto.
Untuk menyelesaikan tugasnya, ia berani mengunjungi area prostitusi untuk mengejar para penjahat tersebut.
Beberapa samurai muda yang memegang prinsip samurai secara kuat, seperti tidak boleh masuk ke area prostitusi, berencana membunuh Mochizuki yang dianggap sesat.
Ia pun terjebak dalam situasi yang berbahaya : perlawanan para penjahat, samurai, masyarakat setempat, serta kehadiran Kosei sang geisha (Yûko Asano).
Awards : 6 nominasi di ajang Awards of the Japanese Academy
Sutradara : Kon Ichikawa
19. Sanjuro (1962)
Di Jepang sekitar abad ke-18, sembilan pemuda memutuskan untuk melaporkan tuduhan korupsi di klan mereka kepada pengawas setempat. Namun kelompok itu dikhianati.
Paman dari pimpinan mereka, Chamberlain Mutsuta (Yûnosuke Itô), diculik, serta istri dan putrinya diculik.
Mutsuta bahkan dipaksa untuk membuat surat pengakuan palsu bahwa ia telah melakukan korupsi.
Ronin Sanjûrô Tsubaki (Toshirô Mifune) menyelamatkan para pemuda ini dari kejaran pasukan, dan berusaha membantu mereka untuk menyelamatkan Mutsuta dan keluarganya.
Awards : Kinema Junpo Awards (Best Actor)
Sutradara : Akira Kurosawa
20. 47 Ronin (2013)
Lord Asano (Min Tanaka) dan samurai Oishi (Hiroyuki Sanada ) yang sedang berburu di hutan menemukan seorang anak lelaki berdarah campuran Jepang dan Inggris, Kai (Keanu Reeves).
Asano membawa pulang Kai ke Ako, dan membesarkannya bersama dengan putrinya, Mika (Ko Shibasaki). Bertahun-tahun kemudian, Mika dan Kai diam-diam saling jatuh cinta.
Namun Lord Kira (Tadanobu Asano) yang menginginkan Mika meminta bantuan Penyihir (Rinko Kikuchi) untuk membunuh Asano.
Oishi dan teman-temannya dijebloskan ke penjara, dan Kai dijual sebagai budak.
Ketika Oishi bebas, ia bersama Kai dan para ronin lainnya merencanakan pembalasan dendam pada Lord Kira.
Awards : 5 nominasi di berbagai ajang penghargaan
Sutradara : Carl Rinsch
Itu dia Film Samurai Jepang Terbaik yang kami rangkum dari tahun 2000 an, hingga 2018, 2019 namun belum kami update untuk tahun 2020.
Untuk penyuka katana dan cerita jepang zaman dahulu pastinya akan tertarik banget untuk menonton film Samurai Jepang terbaik yang pernah dibuat, menonton teknik pedang terbaik dari aliran samurai dengan katana mereka yang tajam.
Jadi dari 20 judul di atas, sudah berapa banyak film samurai yang sobat tonton? Saran saya sih, usahakan untuk menonton semuanya ya.
Karena masing-masing film samurai memiliki kekuatannya masing-masing yang sayang sekali untuk dilewatkan.
Jika sobat suka dengan daftar rekomendasi film dari Ponsel Soak, jangan lupa untuk share link halaman ini ke teman kalian. Happy Watching!